Monday, October 16, 2017

Bukan melupakan tapi mengiklaskan

Awalnya sungguh terasa berat dan mungkin tak bisa untuk terlupa.dan kadang fikiran ini bertanya dalam hati "mengapa begitu susah untuk melupakanmu" kenangan untuk dikenang mungkin tak ada dengan waktu yang singkat. secara logika mungkin tak ada jawaban yang bisa diterima oleh nalar.
namun hatiku lah yang merasakan. karena fikiran terkalahkan oleh hati. pertama kali merasakan kenyamanan dan mencitai dengan ketulusan itu dengan mu meskipun rasanya waktu begitu singkat saat rasa ini menyatu dengan yang memiliki rasa ini.
kamu yang pertama datang dengan ketulusan yang bisa dirasakan oleh hati ini.
hingga saat kau pergi kau meninggalkan rasa dihati. hingga mungkin hati tak mudah untuk membiarkan rasa ini pergi bahkan terhapus hinga bertahun tahun lamanya.
dan setelah bertahun berlalu ku bertemu kamu yang memliki rasa yang tertinggal
setelah sekian tahun tak ada yang kurasa berubah masih sama ketika pertama kali ku miliki rasa ini. namun tidak sama sekali bagimu. 
Hanya aku yang memliki rasa ini. terlalu bodoh ketika hati memgalahkan fikiran.
terlalu bodoh bertahan dalam ruang yang hampa sedangakn diluar masih ada pelangi.

Selama ini fikiran ini terlalu mengikuti hati.
ku belajar untuk mengikhlaskan hatiku membiarkan rasa ini pergi, pergi sejauh mingkinbahlan ku tak ingin rasa itu kembali...biarkan rasa seperti senja yang tengelam jauh tanpa harus kembali pada hati..terlalu sesak rasa menyakiti hati.terlalu hampa rasa menamani hati.
biarkan rasaku pergi dan biarkan dirimu hilang tak menbayangiku.
harus ku iklaskan jika senyumu bukan karenaku.
harus ku ikhlaskan jika hatimu bukan untukku
ku tak belajar melupakanmu karena kutakut ingatanku bisa kembali tentangmu dan berharap kau kembali.
ku belajar mengiklaskanmu karena dengan iklhas senyuman ku yang melihatmu pergi bersama rasa tanpa harus berharap kau kembali.


No comments:

Post a Comment