Kita lewati waktu bersama
Kau tak pernah berikan kesunyian kau selau hadirkan keramaian
Kita lewati suka dan dukanya dalam berteman
Selama 3 tahun dibangku perkuliahan. Mustahil jika kita tak pernah bertengkar. Kita tak pernah marahan dan kita tak pernah musuhan." Ia kita pernah" tapi dalam waktu tak menunggu sehari bahkan berjam-jam kita sudah baikan kembali.
Kau sahabat lelaki paling cerewet tak pernah diam dan tak pernah bersuara pelan. Bagi orang lain mungkin itu menganggu, ribut atau apalah bagiku kaulah kecerian dalam kebosanan.
Kita tak sedarah namun perhatian mu bagai sodara.
3tahun berlalu hingga saat lulus kuliah kita terpisahkan oleh waktu. Tempat dan kesibukkan kita masih-masing itu tak membuat kita putus komunikasi, kau selalu menghubungi dan selalu bertanya tentang apa saja dan selalu menasihatiku. Sifat mu tak berubah masih tetap dan tetap menjadi lelaki cerewet yang pernah ku kenal, meskipun diriku begitu cuek jarang menghubungimu. Hal itu tak membuatmu bosan untuk menghubungiku.
Cuek ku membuat mu berkata “Sahabat lama terganti oleh sahabat baru" itu yang selau kau ucap
disetiap kita mulai perbincangan dimedia sosial, namun dasar diriku yang cuek dan tak pernah serius ketika berbicara selalu hanya terucap oleh ku ketika kau mengatakan itu aku hanya bilang dirimu terlalu lebay dan ketika dibulan Oktober 2016 dirimu datang dari jauh-jauh dari kendari ke makassar selalu memaksaku untuk bertemu. Aku lebih mementingkan urusanku yang lain dibanding bertemu dengan dirimu. Hingga kau balik lagi ke kendari, kufikir kau marah karena ku tak bisa menemuimu,namun masih tetap sama dengan yang dulu kau selalu memaafkanku disaat ku berbuat salah padamu dan kau hanya bilang “sekalinya punya banyak teman baru, sahabatnya dilupakan"
Namun ku berusaha menyakinkanmu bahwa kau sahabatku takkan terganti. Hingga dirimu berjanji untuk datang lagi ke Makassar dibulan november ini.
Dan tepat di hari Sabtu di Awal bulan November. Dirimu takkan bisa menepati janjimu. Kita takkan bisa bertemu lagi. Kita takkan bisa tertawa bersama lagi. Kita takka bisa foto bersama lagi. Kita takkan bisa begosip bersama. Kita takkann bisa saling curhat lagi.
Saat membuka sosial media semua tertulis tentang kepergianmu. Sungguh ku tak percaya. Ku coba menghubungi nomor mu berulang kali hingga entah keberapa kalinya ku dengar suara. Ini bukan suaramu ,bukan suara yang selalu dengan tawa. bukan suara yang selalu memanggilku “Oneng" dan yang harus ku dengar kabar kepergianmu untuk selamanya dari dunia ini. Pesan mu yang baru kubaca tentang janjimu akan kemakassar. Rasanya sesal ku baru membaca pesan darimu setelah berhari-behari ku tak menbacanya. Sesalku tak mengangkat tlp darimu.
Semua rasa bercampur dalam hatiku
sesalku tak ada waktu untuk bertemu denganmu.
Sesalku yang tak pernah perhatian terhadapmu
Sesalku tak menjadi sahabat yang terbaik untukmu.
Selamat jalan sahabat terbaikku. sahabat yang selalu memberikan kecerian dihari-hariku.
Begitu cepat dirimu pergi. Satu yang harus kau tau, kau sahabatku yang takkan terganti. Dan takkan pernah terganti. Meskipun kita beda dunia. Meskipun kutak bisa curhat padamu. Meskipun kau tak ada lagi berikan keceriaan. Meskipun tak ada lagi yang memangilku dengan nama “oneng" Kau takkan bisa terganti. Terlalu indah kenangan yang kau toreh sahabat. Terimakasih telah memberi warna yang indah dalam hidupku.terimakasih telah berikan semangat dalam hidupku. Terimakasih telah menjadi pendengar setia dalam hidupku. Terimakasih telah menjadi pelawak dalam hidupku.
Terimakasih telah memberikan masa yang indah yang pernah kau berikan selama ini.
Selamat jalan oneng
Bahagia disana disisi Allah Aamiin
Love you forever Fardin
Kau tak pernah berikan kesunyian kau selau hadirkan keramaian
Kita lewati suka dan dukanya dalam berteman
Selama 3 tahun dibangku perkuliahan. Mustahil jika kita tak pernah bertengkar. Kita tak pernah marahan dan kita tak pernah musuhan." Ia kita pernah" tapi dalam waktu tak menunggu sehari bahkan berjam-jam kita sudah baikan kembali.
Kau sahabat lelaki paling cerewet tak pernah diam dan tak pernah bersuara pelan. Bagi orang lain mungkin itu menganggu, ribut atau apalah bagiku kaulah kecerian dalam kebosanan.
Kita tak sedarah namun perhatian mu bagai sodara.
3tahun berlalu hingga saat lulus kuliah kita terpisahkan oleh waktu. Tempat dan kesibukkan kita masih-masing itu tak membuat kita putus komunikasi, kau selalu menghubungi dan selalu bertanya tentang apa saja dan selalu menasihatiku. Sifat mu tak berubah masih tetap dan tetap menjadi lelaki cerewet yang pernah ku kenal, meskipun diriku begitu cuek jarang menghubungimu. Hal itu tak membuatmu bosan untuk menghubungiku.
Cuek ku membuat mu berkata “Sahabat lama terganti oleh sahabat baru" itu yang selau kau ucap
disetiap kita mulai perbincangan dimedia sosial, namun dasar diriku yang cuek dan tak pernah serius ketika berbicara selalu hanya terucap oleh ku ketika kau mengatakan itu aku hanya bilang dirimu terlalu lebay dan ketika dibulan Oktober 2016 dirimu datang dari jauh-jauh dari kendari ke makassar selalu memaksaku untuk bertemu. Aku lebih mementingkan urusanku yang lain dibanding bertemu dengan dirimu. Hingga kau balik lagi ke kendari, kufikir kau marah karena ku tak bisa menemuimu,namun masih tetap sama dengan yang dulu kau selalu memaafkanku disaat ku berbuat salah padamu dan kau hanya bilang “sekalinya punya banyak teman baru, sahabatnya dilupakan"
Namun ku berusaha menyakinkanmu bahwa kau sahabatku takkan terganti. Hingga dirimu berjanji untuk datang lagi ke Makassar dibulan november ini.
Dan tepat di hari Sabtu di Awal bulan November. Dirimu takkan bisa menepati janjimu. Kita takkan bisa bertemu lagi. Kita takkan bisa tertawa bersama lagi. Kita takka bisa foto bersama lagi. Kita takkan bisa begosip bersama. Kita takkann bisa saling curhat lagi.
Saat membuka sosial media semua tertulis tentang kepergianmu. Sungguh ku tak percaya. Ku coba menghubungi nomor mu berulang kali hingga entah keberapa kalinya ku dengar suara. Ini bukan suaramu ,bukan suara yang selalu dengan tawa. bukan suara yang selalu memanggilku “Oneng" dan yang harus ku dengar kabar kepergianmu untuk selamanya dari dunia ini. Pesan mu yang baru kubaca tentang janjimu akan kemakassar. Rasanya sesal ku baru membaca pesan darimu setelah berhari-behari ku tak menbacanya. Sesalku tak mengangkat tlp darimu.
Semua rasa bercampur dalam hatiku
sesalku tak ada waktu untuk bertemu denganmu.
Sesalku yang tak pernah perhatian terhadapmu
Sesalku tak menjadi sahabat yang terbaik untukmu.
Selamat jalan sahabat terbaikku. sahabat yang selalu memberikan kecerian dihari-hariku.
Begitu cepat dirimu pergi. Satu yang harus kau tau, kau sahabatku yang takkan terganti. Dan takkan pernah terganti. Meskipun kita beda dunia. Meskipun kutak bisa curhat padamu. Meskipun kau tak ada lagi berikan keceriaan. Meskipun tak ada lagi yang memangilku dengan nama “oneng" Kau takkan bisa terganti. Terlalu indah kenangan yang kau toreh sahabat. Terimakasih telah memberi warna yang indah dalam hidupku.terimakasih telah berikan semangat dalam hidupku. Terimakasih telah menjadi pendengar setia dalam hidupku. Terimakasih telah menjadi pelawak dalam hidupku.
Terimakasih telah memberikan masa yang indah yang pernah kau berikan selama ini.
Selamat jalan oneng
Bahagia disana disisi Allah Aamiin
Love you forever Fardin